Sabtu, 03 September 2011

Frustasi Personaly



Jika Anda terbangun dengan perasaan kelelahan yang amat sangat dan takut untuk mengawali hari Anda, apakah itu dikarenakan tanggung jawab keluarga, deadline pekerjaan, atau daftar aktivitas panjang yang harus Anda selesaikan, kemungkinan besar Anda sedang mencapai puncak kelelahan Anda. Rasa lelah yang amat sangat sepertinya menjadi penderitaan yang harus kita jalani – banyak orang yang mencapai batas ambang emosional, mental dan fisik dan pada akhirnya bagaikan mobil tua yang terus berjalan tersendat-sendat di pinggir jalan. Apakah kita merupakan generasi yang bekerja jauh lebih keras dari generasi sebelumnya? Temukan jawaban dan cara terbaik untuk mencegah kelelahan dan kejenuhan tingkat tinggi.

Kejenuhan Adalah Persepsi Dan Persepsi Adalah Realita

Generasi saat ini belum tentu bekerja lebih keras dari generasi sebelumnya, tetapi kita melakukan lebih banyak hal, dan hal itu membuat kita rentan terhadap kelebihan beban secara mental. Satu hal yang harus kita akui bahwa kelelahan berasal dari persepsi bahwa kita melakukan terlalu banyak hal, terlalu cepat dan tanpa imbalan mental yang memadai. Artinya kita bekerja keras tanpa benar-benar menikmatinya.

Mereka yang mencintai apa yang mereka lakukan tidak mudah merasa lelah dan jenuh. Mereka tidak hanya menikmati kehidupan mereka, tapi juga menyukai bagaimana mereka melakukannya – di dalam sebuah area yang jelas hanya memiliki sedikit ketidaknyamanan dengan keseimbangan yang baik antara keamanan dan kegembiraan. Mereka bekerja keras, mereka berhasil, target tercapai, dan mereka menikmati semua itu.

Berikut adalah cara untuk menjadi seperti mereka yang tidak menderita kelelahan mental:

1. Miliki rencana hidup. Apa yang Anda inginkan di dalam hidup? Tidak ada pertanyaan yang kecil. Namun jawaban yang jelas dan menarik akan menjadi konteks kerja keras Anda dan dukungan bagi jiwa Anda yang kelelahan.

2. Memperbaiki diri. Rasa lelah dan kejenuhan merupakan keadaan pikiran, bukan hal yang mendalam. Perbaiki sikap Anda dan Anda akan memiliki kemampuan menghadapi sesuatu lebih dari yang dapat Anda pikikan.

3. Berolahraga. Tidak perlu membayangkan bagaimana Anda mendisiplinkan diri dalam berolahraga. Bergabunglah dalam sebuah kelompok (bukan gym) di mana Anda diharapkan bertemu dengan orang-rang menyenangkan yang melakukan olahraga dalam bentuk apapun secara teratur.

4. Meditasi. Duduk diam selama 15, sebaiknya dilakukan setiap hari. Di saat seperti itu, isilah pikiran Anda dengan Firman Tuhan. Resapi dan renungkan setiap Firman yang ada di dalam pikiran Anda.

5. Bersyukur. Buatlah daftar segala hal yang Anda syukuri di dalam hidup Anda. Lebih baik jika ditulis di atas kertas. Jangan berhenti sampai Anda mendapatkan paling tidak 30 hal yang Anda syukuri. Lakukan secara berkala.

6. Belajar untuk berkata tidak. Orang yang sehat tahu batasan mereka. Bagi mereka, “tidak ingin melakukan sesuatu” bagi seseorang adalah sama dengan tidak dapat melakukannya. Jika memang Anda tidak ingin, katakan saja tidak.

7. Bersikap baik. Tidak ada yang dapat menambahkan energi dan keyakinan seperti bersikap baik kepada seseorang. Tapi bersikap baiklah di dalam batas kemampuan Anda; terlalu baik juga akan membuat Anda kewalahan pada akhirnya.

8. Hindari kenyamanan sesaat. Obat-obatan dan alkohol akan menyakiti stamina, motivasi dan harga diri Anda. Lebih buruk lagi, segala hal itu tidak akan membuat Anda tenang untuk jangka panjang. Gabungkan saja semua tips di atas untuk mengatasi stres jangka panjang serta kelelahan mental dan fisik.

Berada Di Bawah Tekanan Mungkin Bukan Hal Yang Buruk

Apakah Anda tertinggal dari yang lain? Apakah beban dunia runtuh di bahu Anda? Bagus! Para terapis selalu merasa senang ketika seseorang menemukan halangan. Karena hal itu merupakan kesempatan besar dan menarik untuk membawa perubahan. Hanya melalui masalahlah kemajuan nyata bisa dimulai. Tidak ada lagi perjalanan di atas perahu tanpa dayung, Anda akan mengambil kendali. Anda memiliki motivasi untuk mengatasi masalah.

Rencana Tindakan Untuk Menghindari Kelelahan

Langkah 1 - Berlibur. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan seperti liburan yang mengasyikkan. Otak Anda tidak lagi melihat hal-hal yang sama setiap hari dan kreativitas mulai menemukan ide-ide baru. Tidak masalah kemana Anda pergi, sepanjang itu bukan di rumah, orangtua Anda tidak ada di sana, dan tempat itu bukan zona perang.

Langkah 2 - Cari tahu apa yang Anda inginkan. Dalam bentuk kalimat mungkin sederhana, namun sebenarnya merupakan tugas yang sulit. Seperti apa kehidupan ideal Anda sebenarnya? Siapa yang menghidupinya saat ini? Mengapa hal itu begitu ideal? Anda tidak dapat melangkah maju jika Anda tidak tahu kemana “maju” itu sebenarnya.

Langkah 3 - Cari tahu bagaimana menjadi seorang yang lebih baik. Orang baik akan terlihat seperti ini:

  • Memiliki makna diri yang jelas (ini adalah saya dan ini adalah kamu – jangan minta “saya” untuk melakukan pekerjaan “kamu”).
  • Tahu apa yang diinginkan dan tidak melakukan hal-hal yang tidak berkontribusi pada tujuan akhir.
  • Menikmati proses – tak peduli apa yang dilakukan karena Anda menikmatinya.

Pelajari bagaimana agar Anda dapat menjadi seperti ini dan kelelahan tidak akan menjadi pilihan bagi Anda.

Menghindari Kelelahan Dan Menjadi Diri Anda Yang Lebih Baik

Anda telah memilikinya saat ini. Masa-masa penderitaan dapat membuat kita lebih fokus dan menjadi orang yang kuat – sama halnya dengan kuman dan bakteri yang telah memperkuat sistem kekebalan tubuh kita selama ribuan tahun. Lakukan tips ini dalam kehidupan Anda sehari-hari dan Anda akan memiliki kemampuan untuk menghindari kelelahan dan menjadi seorang yang lebih kuat, lebih bahagia dan lebih baik.